Minggu, 09 November 2008

Fall in love to someone that never met before?

[english - start]
Could you believe if you could fall in love to someone that you even never met before…? Well, I believe that… and wouldn’t blame or critic you if you do so.
[english - end]

[indonesian - start]
Ganti indo ajah, lebih enak mengekspresikan diri… =D
Pasti kamu punya cowok ato cewek ideal. Buat mereka-mereka yang teenager biasanya punya cowok ato cewek ideal berdasarkan fisik yang dipunyai. Misalnya kalo cowok kepengen cewek ideal yang putih (ato item), yang tinggi (ato pendek), yang rambutnya panjang (ato pendek), yang bibirnya tipis (ato tebel), yang… yang… yang… daftarnya bisa bertambah panjang. Ato kalo cewek, cowok ideal buat pasangan hidupnya itu misalnya yang macho (ato maskulin), yang tinggi gede (ato tinggi jangkung), yang rambutnya cepak (ato panjang kayak tau ming se), yang kulitnya putih (ato yang item), yang… yang… yang… (tambah sendiri daftarnya).

Ok, ciri-ciri fisik ideal yang kamu pengenkan, sama sekali gak dilarang. Tapi aku bisa kasih tau ke kamu, bahwa ciri-ciri fisik itu gampang banget berubah dan dirubah…! Bagi cowok-cowok yang pengen cewek (ato punya pacar) seksi (ampir semuanya pasti!), siap-siap kecewa setelah cewek tersebut melahirkan… (badannya akan membesar ke kiri, kanan, depan belakang - gak isa dibilang seksi lagi). Bagi cewek-cewek yang pengen punya cowok atletis, siap-siap kecewa setelah merried… Para cowok setelah merried biasanya tambah gemuk dan gak atletis lagi… Nah, gawatnya, bagi mereka yang pengen nyari pasangan hidup dengan dasar fisiknya doang, pasti kecewa dong… (gara-gara perubahan yang terjadi karena usia). Bisa-bisa bosen… Ups!

Kembali ke topik awal, bisakah kamu jatuh cinta (ato naksir) ke seseorang yang bahkan kamu blom pernah ketemu…? Bagi mereka yang fokus mencari pasangan hidup dengan dasar fisik, pasti akan bilang "Gak mungkin!". Ya, bisa dimengerti lah, gak pernah ketemu, gimana isa naksir (apalagi jatuh cinta)…

Aku, percaya bahwa ada orang yang isa naksir (bahkan jatuh cinta) dengan orang yang gak pernah ditemui sebelumnya. Mungkin mereka hanya komunikasi lewat chatting, lewat email, lewat telepon ato sms (tanpa pernah ketemu face to face). Mereka berdua, merasa cocok… si cewek kagum dengan jalan pikiran cowok, si cowok juga ngerasa si cewek selalu isa nyambung dengan apa yang dibicarakan. Ato sebaliknya, si cowok yang kagum dengan jalan pikiran si cewek, si ceweknya juga ngerasa bahwa cowoknya selalu memperhatikan apa yang diceritakan ke dia. Lalu mereka (bisa) akhirnya saling jatuh cinta. Cinta yang kayak gini ini, biasanya gak gitu mempermasalahkan fisik… Ok, sekarang percaya bahwa ada orang yang isa jatuh cinta tanpa pernah ketemu sebelumnya? Gak aneh lagi kan?

Teenager! Aku pernah jadi kalian. Aku pernah berpikir, kalo bukan fisiknya yang diliat, terus apanya? I told u, fisik PASTI… TI… TI… akan berubah (dijamin!). Kalo kamu jatuh cinta ke seseorang karena fisik dia yang sesuai dengan idealisme kamu, well, kamu harus siap-siap kecewa. Tapi ada satu hal yang gak pernah berubah dari diri seseorang… (dan smoga kamu jatuh cinta ke orang lain karena hal ini). That’s what I call personality… Kepribadian bakal kebawa terus sampe di liang kubur. Yang punya kepribadian gak banyak omong, gak akan banyak berubah even stelah dia merried ato tambah tua. Para cewek-cewek yang doyan ngomong (cerewet), akan tetap cerewet bahkan setelah punya anak (mungkin malah jadi lebih cerewet terhadap anak2nya). Itu yang gak berubah.

Jangan salah persepsi, kamu tetep boleh jatuh cinta kepada seseorang karena fisiknya. Tapi jangan jadikan itu satu-satunya fokus (dan jangan jadikan itu yang terpenting dalam pacaran). Yang terpenting adalah kamu bisa cocok dengan personality yang dia punya, karena justru personality ini yang paling banyak memegang kendali dalam pernikahan (dan bukan fisik!). Gak percaya? Let’s do math! Perhatikan orang-orang yang udah merried (well, I’m not merried yet, so I couldn’t share my experiences). Dalam 1 hari ada 24 jam. Berapakah perbandingan waktu para suami istri saling kontak fisik dengan kontak personality? According to my research, kontak fisik less than 10% (dan akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia - some couples told me that they’re have sex 2-3 times a week!), sedangkan sisa waktunya (90%) adalah kontak personality (komunikasi). Oh, boy! That’s fact.
[Indonesian - end]

[English - start]
Well, what I’m trying to say is that you shouldn’t fall in love to someone just because (s)he’s phisically attracted… You’d rather fall in love to someone because her/his personality. Remember, physical body could easily change and changed! (watch Swan Reality show if still don’t believe). So if you have ONLY two options: phisically attrated but bad personality or good personality but not phisically attracted. What you gonna choose? Emm… I’m not forcing my opinion, and the decission still in you…
[English - end]

(Buat temenku yang bingung dengan kata ‘bekerja’ dalam konteks pacaran!)

Tidak ada komentar: