Minggu, 09 November 2008

Manual Book of Life

I’m trying to express this topic in English first, but seems i didn’t make it. (someone could help me?)

Misalkan, kamu punya buku manual untuk kehidupan kamu. Ketika kamu ada masalah, kamu isa liat buku manual itu gimana cara nyelesaikannya (sama seperti ketika kamu ngeliat buku manual buat memperbaiki komputer, tipi, ato alat laen). Buku manual itu, isa ngasih kamu segala jawaban atas permasalahan hidup yang kamu hadapi. Gak cuman itu, kalo kamu kepingin bahagia, kepingin susah, kepingin kaya, kepingin hidup seneng semua ada di situ. Kamu bisa baca buku manual itu dan menerapkannya. That simple! Hmmm… Kalo buku itu ada, aku akan mengistilahkan "Manual Book of Life". Bayangkan, kamu menghadapi masalah "aku blom punya pacar! gimana cara ndapetkannya?" lalu kamu tinggal ngeliat Manual Book of Life tersebut di halaman xxx dan pop! kamu segera tahu jawabannya. Ato, kamu sudah punya pacar, lalu bertanya-tanya apa si pacar ini akan dapat membahagiakan kamu kelak kalo udah jadi suami ato istriku? - kamu tinggal ngeliat lagi di Manual Book of Life itu - jawabannya jelas sekali di sana. Ada lagi, misalnya kamu punya masalah dengan masa depan, bakalan kuliah di mana, mo jadi apa nanti, sesuai gak apa yang kamu kerjakan sekarang dengan apa yang kamu pinginkan… well… lagi-lagi kamu butuh Manual Book of Life itu - dan seperti yang kamu duga, jawabannya tertera dengan sangat jelas di situ.

Top question-nya, adakah Manual Book of Life kayak gitu? Kalo ada, apakah mau kamu membacanya? (Well, siapa yang gak mau, anyway…)

I’ll tell u a little bit bout me before I continue the story.

Gini… Aku itu (katanya orang-orang) seorang programmer (yang hebat, ehm… ehm…!). Aku bikin program buat company gitu, terus mereka make programku itu untuk transaksi mereka. Mostly, aku bikin buku manual buat program yang aku bikin, karena sebelum program itu mereka pake, tentu mereka harus tahu jalannya program itu dan aku harus training mereka gimana cara menjalankannya. Setelah mereka fasih menjalankan program tersebut, aku akan meninggalkan mereka dan sometimes kita tetep keep contact to make sure my program work properly. Ato kadang mereka yang nelepon aku kalo menghadapi kasus-kasus transaksi yang "gak biasa" dan mereka gak tau gimana cara entri ke dalam program. Kalo kasus itu sudah ada di buku manual, aku akan mengarahkan mereka supaya baca di buku manual halaman sekian… Biasanya seh memang sudah ada.

Karena mereka sudah membayar lunas harga program tersebut, maka aku akan memberi kebebasan kepada mereka untuk memasukkan data apa aja di komputer mereka. Mo data transaksi asli kek, mo palsu, mo gak diisi, mo ngisinya ngawur, mo njalankan gak sesuai dengan anjuran di buku manual yang udah aku buat, itu urusan mereka. Nah kalo misalnya gara-gara program tersebut gak dipake sesuai dengan buku manualnya, lalu mereka complain karena jalannya program gak seperti yang mereka harapkan, ya aku tinggal merbaiki terus ngecharge lageee (duit lageee…!). Wajar kan?

Karena aku yang bikin program, aku tau gimana cara merbaiki kalo ada salah-salahnya. Tapi tentu saja, mereka harus bayar harga (ya uang, ya waktu). Terus aku sendiri, ya easy going aja… Jengkel? Nggak, mereka kan udah bayar lunas programnya. Jadi mo diapain aja itu urusan mereka. Betul kan?

Kembali ke Manual Book of Life tadi. Menurut kamu, kalo Manual book of life tadi bisa dibuat, siapa yang paling pantas bikin? Not me, obviously. =D

Ato gini, menurut kamu, siapa yang paling pantas membuat buku manual untuk programku? Jelas, yang bikin program itulah yang paling cocok untuk membuat buku manual. Masuk akal kan?

Lalu kalo Manual Book of Life, sapa yang paling pantes untuk membuatnya? Jawabannya jelas, bahwa Dia yang menciptakan kita yang paling bisa membuatnya. Dia itu yang sering kita sebut dengan Allah, Tuhan, The one who created Earth and universe, itulah yang paling pas buat membuat buku manual itu. And He did it. Dia telah menyiapkan sebuah Manual Book of Life yang bisa kita baca ketika kita menghadapi masalah. Dia benar-benar bertanggung jawab dengan tidak membiarkan kita sendirian menjalani kehidupan tanpa Manual Book of Life… Dia menyiapkan Manual Book of Life yang disebut dengan Kitab Suci / Bibble. Masalahnya, kita aja yang sering kali gak membaca Manual Book of Life itu kalo lagi menghadapi masalah. Berusaha memecahkan masalah itu dengan kemampuan dan pengalaman kita. Hasilnya apa? Ya, kita harus bayar harga, kita ngerasa hidup ini berat sekali, kita ngerasa putus asa dst, dst, … (sama kayak clientku yang njalankan programku dengan ngisi data sembarangan, ya mereka harus bayar harga, desperate dengan programku - yes, i have client like that).

Like I told u, sometimes, client-ku (yang make programku) nelepon aku buat bertanya kalo ada kasus-kasus khusus transaksi mereka. Aku ngasih jawaban apa yang harus mereka lakukan. Sama kayak kalo kita menghadapi masalah (yang pemecahannya gak ada di manual book of life, tapi aku yakin semua masalah dapat dipecahkan oleh manual book of life ini, hanya kita yang gak tahu di halaman mana) yang harus kita lakukan adalah "nelepon" Dia. Nomer telepon Dia sangat mudah diingat dan dihubungi. We don’t need HP indeed! Yang perlu kita lakukan hanyalah merendahkan diri dan berbicara kepada Dia. Itu yang biasa disebut dengan doa. Ketika kita merendahkan diri dan berbicara dengan sungguh-sungguh di hadapanNya, Dia pasti akan menjawab bahwa jawaban masalah kita ada di Manual book of life (-kitab ini, bab ini, pasal ini, tapi akan jadi masalah besar jika kita sama sekali tidak pernah membaca Manual book of life tersebut)

So, apa kamu mau membaca Manual book of life itu setiap hari sehingga Dia dapat dengan mudah menjawab semua masalah kita? Jika pilihanmu "Tidak", ya Dia juga gak memaksa kamu… (karena dia sudah memberi kita "Free Will", sama seperti client-ku yang bebas mengisi data apa aja di program yang telah dibayarnya lunas). Kamu bisa melakukan apa aja dalam hidupmu, mo pacaran sama sapa aja, mo kuliah di jurusan apa aja, mo jadi apa aja, mo ngapain aja, whatever… Tapi, ketika apa yang kamu lakukan itu gak sesuai dengan Manual book of life, kamu harus bayar harga. Bisa jadi harga itu adalah uang, masa depan yang berantakan, hidup yang hopeless, kemiskinan, penderitaan, etc, etc… Wajar kan?

Contact me if you not sure about the power this Manual book of life.

(buat temanku yang masih gak yakin ma that "Manual book of life")

Tidak ada komentar: