Selasa, 30 September 2008

Tips Marah tanpa memarahi

Marah adalah ungkapan kekesalan atau ketidakpuasan atau ketidaksenangan terhadap sesuatu yang sudah memanas suhunya. Namun demikian, marah terhadap seseorang perlu dibungkus trik-trik tertentu, agar tidak merusak hubungan yang sudah harmonis sebelumnya. Salah mengungkapkan perasaan marah dapat berakibat putusnya hubungan kita dengan orang lain.

Ada beberapa cara-cara di bawah ini untuk menyampaikan rasa marah tanpa harus memarahi, antara lain:

1. lakukan dengan empat mata

tidak semua orang mau dimarahi di depan orang lain atau di depan umum. Mereka menganggap harga diri jatuh dan dapat menjadi bumerang bagi kita. Panggilah baik-baik ke suatu tempat tertentu yang jauh dari pandangan orang banyak, lalu bicarakan empat mata alias face to face, jangan mengajak orang lain atau pihak ketiga bila memang tidak diperlukan.

2. sampaikan dengan bahasa sindiran dan tetap santun

seberat apapun beban amarah di kepala kita, cobalah tetap bersikap santun walau kepada orang posisinya yang berada di bawah kita. misalnya, kita kesal melihat anak buah datang terlambat terus, sehingga pekerjaan terbengkalai, panggilah dia, dan sampaikan bahwa cobalah untuk tidur agak sore sedikit, agar tidak terlambat datang pagi. Pekerjaan jangan terbengkalai, karena kepercayaan itu mahal.

3. bersikap fair dan sedikit obyektif

kadang-kadang marah timbul karena perasaan subyektif negatif yang berlebihan dari diri kita. Oleh karena itu, sebelum marah, cobalah pikirkan kembali, dan cari hal-hal yang positif dari orang yang akan dimarahi. Pada saat marah juga cobalah berpikir sedikit obyektif dan fair, sehingga orang yang dimarahi tidak merasa dipojokkan.

4. bersalam-salaman dan lupakan

setelah selesai memarahi, segeralah bersalam-salam dan meminta maaf satu sama lain, kemudian lupakan apa yang telah terjadi. Anggaplah sebagai bumbu kehidupan.

Tidak ada komentar: